Rabu, 02 September 2015

Gerakan Indonesia Beristighfar : berharap turunnya hujan

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

INDONESIA BERISTIGHFAR
             Ada fenomena yang saat ini harus kita berikan perhatian khusus yaitu KEKERINGAN  kekeringan ini telah melanda negeri kita Indonesia sejak beberapa bulan terakhir yang tentu saja dampaknya telah kita rasakan saat ini contohnya di Sumatera terjadi kebakaran lahan dimana mana yang kerugiannya bukan hanya dirasakan oleh pemilik lahan akan tetapi juga seluruh masyarakat yang berdomilisi didaerah tersebut dan juga bukan hanya masyarakat daerah kebakaran saja yang merasakan dampaknya namun kita juga yang berada diperkotaan merasakan dampaknya mulai dari penyakit ISPA,terhentinya transportasi udara,terganggunya aktivitas masyarakan bahkan sampai kepada para pelajar yang terpaksa diliburkan karena wabah bencana asap.sejatinya bukan hanya disumatera yang dilanda kekeringan akan tetapi juga sampai ditanah jawa banyak masyarakat dijawa harus gigit jari karena gagal panen,ada juga yang harus mencari sumber air bersih sampai berkilo-kilo jauhnya dan hanya mendapatkan 1 drigen air jangankan untuk MCK untuk minum saja sangat sulit.belum lagi saudara-saudara kita yang tinggal di Kalimantan yang juga dilanda bencana kebakaran lahan dan kekeringan tentu saja hal tersebut harus kita berikan perhatian khusus.

              Mengenai bencana kekeringan tersebut sewajarnya kita bertanya-tanya apakah bencana ini merupakan ujian ataukah azab bagi kita?dan tidak menutup kemungkinan bahwa bencana ini memang azab dari allah swt.kepada kita rakyat Indonesia yang mungkin selama ini kita telah jauh darinya kita melanggar aturannya,mengabaikan perintahnya,dan maksiat bukan lagi secara sembunyi-sembunyi akan tetapi secara terang-terangan,seperti kita ketahui bahwa salah satu sebab turunnya azab adalah MAKSIAT oleh karena itu kita sebagai Negara mayoritas muslim seharusnya kita kembalikan masalah ini kepada ALLAH swt.sebagaimana firmannya: (Q.S ali imran ayat 133)

[133] Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,


Dan (Q.S NUH ayat 10-12)

10. maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat
12.dan membanyakan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai".
               Salah satu ikhtiar kita untuk menghilangkan azab allah kepada kita yaitu istighfar sebagaimana yang dijelaskan dalam surah nuh tersebut dan juga Ayat-ayat di atas menerangkan cara kita mendapatkan hal-hal berikut ini dengan istighfar.

• Ampunan Allah terhadap dosa-dosanya. Berdasarkan firman-Nya :

إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

"Sesungghuhnya Dia adalah Maha Pengampun".

• Diturunkannya hujan yang lebat oleh Allah. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata (مِدْرَارًا) adalah (hujan) yang turun dengan deras.[4] 

• Allah akan membanyakan harta dan anak-anak, Dalam menafsirkan ayat (وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ ) Atha' berkata : Niscaya Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian" [5] 

• Allah akan menjadikan untuknya kebun-kebun.

• Allah akan menjadikan untuknya sungai-sungai.
Imam Al-Qurthubi berkata : "Dalam ayat ini, juga yang disebutkan dalam (Hud/11 : 3) وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhamnu dan bertaubat kepada-Nya) adalah dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sarana meminta diturunkannya rizki dan hujan".[6]

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata :" Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasa menta'atiNya, niscaya Ia akan membanyakkan rizki kalian menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, membanyakan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai diantara kebun-kebun itu (untuk kalian)".[7]

                adapun contoh istighfar yang diajarkan oleh rasulullah saw adalah sebagai berikut:
1. Dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Sayyidul istighfar (doa istighfar yang paling utama) adalah engkau mengucapkan:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak untuk disembah melainkan Engkau. Engkau telah menciptakanku, sedangkan aku adalah hamba-Mu, dan aku berusaha untuk tetap menjaga wasiat-Mu dan perjanjian-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kulakukan. Aku mengakui kepada-Mu akan segala nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui akan segala dosaku. Maka ampunilah dosaku untukku karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Barangsiapa yang mengucapkannya di pagi hari dengan penuh keyakinan, lalu dia meninggal pada hari itu sebelum malam tiba, maka dia termasuk golongan penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu dia meninggal pada malam itu sebelum pagi tiba, maka dia termasuk golongan penghuni surga.” [HR Al Bukhari (6306)]
2.

 رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ


"Rabbighfirlii watub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim"

“Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
(Sunan Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah)
3.


اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu  wa atuubu ilaihi

Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.

(Sunan Abu Daud, Turmudzi)
4.

 اَسْتَغْفِرُاللهَ


Astaghfirullaah

Aku memohon ampunan kepada Allah.
(HR Muslim)
                 Oleh karena itu wahai sahabatku agar azab ini lekas dihilangkan oleh allah swt.marilah kita senantiasa beristighfar dimana saja kita berada memohon ampun kepada allah swt.semoga bencana ini segera berakhir dan juga mari kita ajak saudara-saudara kita untuk beristighfar dan mari kita dukung gerakan INDONESIA BERISTIGHFAR
Dengan men-share gerakan ini kesemua media sosial baik di fb,twitter,bbm dan lain sebagainya.jangan menganggap bencana ini sesuatu hal sepele karena kerugian yang telah kita derita sudah sangat banyak!

Wallahu a’lam
(sultan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar